Tuesday, June 9, 2009

Aktivitas yang interaktif dan menarik dalam pengajaran yang berbasis Student-Centered Approach

asaDalam instruksi learner-centered, terdapat beberapa strategi untuk membangun rencana pembelajaran learner-centered yaitu elaborasi pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), dan penggunaan dua strategi lain: essential question dan discovery learning.
asaProblem based learning menekankan penyelesaian masalah di kehidupan nyata. Kurikulum berbasis masalah ini memperlihatkan murid pada masalah otentik seperti yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini berfokus pada permasalahan yang diselesaikan melalui usaha kelompok-kelompok kecil. Murid mengidentifikasi masalah atau isu yang mereka mau ekplorasi kemudian menggunakan materi dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengatasi permasalahan.
asaEssential Question adalah pertanyaan yang menggambarkan inti dari kurikulum, hal yang paling penting yang harus murid eksplorasi dan pelajari (Jacobs, 1997). Discovery learning adalah pembelajaran dimana murid mengkonstruksi pengertian mereka sendiri. Dalam discovery learning, murid dengan caranya sendirinya mencari dan menemukan pemahaman-pemahaman untuk mereka sendiri.

Sumber: Santrock, J.W. (2008). Educational Psychology (3rd ed). NY: McGraw-Hill

Pendekatan learner centered, apakah efektif?

asaMelalui proses pembelajaran dengan keterlibatan aktif siswa ini, berarti guru tidak mengambil hak anak untuk belajar dalam arti yang sesungguhnya. Daaalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitasi untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning), dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

adfBanyak hal positif dalam perencanaan dan instruksi learner-centered antara lain: mendorong murid untuk aktif mengkonstuksi pengetahuan, berpikir secara mendalam dan kreatif, termotivasi dari dalam dirinya, mengatasi masalah pada dunia nyata, dan belajar bekerjasama.

dadNamun, beberapa kritik berpendapat bahwa perencanaan dan instruksi learner-centered berfokus terlalu banyak pada proses namun kurang pada isi. Sehingga pendekatan ini lebih sesuai untuk pelajaran sosial dan kemanusiaan, daripada sains dan matematika, dan tidak tepat untuk memulai instruksi ketika siswa tidak atau sedikit memiliki pengetahuan tentang topik, dan lebih menantang untuk sekedar melengkapi daripada untuk pengajaran.

okoMeski dibedakan metode teacher-centered dan learner-centered, tetapi banyak guru mengkombinasikan kedua aspek pendekatannya.

Sumber:
Santrock, J.W. (2008). Educational Psychology (3rd ed). NY: McGraw-Hill

Widyandani, S.B.
Student Centered Learning. Diambil tanggal 9 juni 2009, daril
asashttp://bocahkecil
.info/student-centered-learning.html

Modul dan demonstrasi aktivitas student-centered learning